Senin, 23 Mei 2011

Sejarah Palangkaraya

     
      Sampai Tahun 1957

     
     
      Kampung Pahandut
      terdiri dari dukuh-dukuh (desa-desa) : Pahandut, Kereng, Petuk Ketimpun,
      Hampapak, Tumbang Rungan, Jekan, Marang dan Tahai. Di kampung Pahandut
      terdapat 20 (dua puluh) keluarga besar yaitu : H.S. Tundjan (Demang Kepala
      Adat), Ngabe Soekah, Manan Tuan, Inin Garang, Kosong (Bapak Umbuk), Alas
      (Bapak Suray), Dulrahman, W. Dean Masal, Abdul Inin (Kepala Kampung),
      Untung Tanduh, Stefanus Rasad, Timing Tarif, Bayau Ranju dan Buntit
      Soekah. Sementara 6 (enam) keluarga besar yang lain terdapat di Kampung
      Jekan, yaitu : Taur Angin, Mayor, Herber Rasad, Engkak Tingang, Julie Tuwe
      dan Marsui Taur.

     
     
      Pada daerah kampung
      Jekan (sekarang Kantor DPRD Propinsi Kalimantan Tengah) dipergunakan
      sebagai Training Camp Tentara Revolusi dari kesatuan Angkatan Laut
      RI (ALRI) Divisi IV dalam rangka mempertahankan kemerdekaan

     
     
      Tanggal 17 Juli 1957
      jam 10.00 wib (ada yang menyebut Jam 10.17 wib) diresmikan dimulainya
      pembangunan Kota Palangka Raya sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Tengah
      oleh Presiden RI.

     
     
      

     
     
      Tahun 1958-1959
     
     
      Tanggal 28 November
      1958, kunjungan PM. Ir. JUANDA beserta pejabat-pejabat tinggi negara yang
      lain ke Kota Palangka Raya dalam rangka menghadiri Konperensi Dinas
      Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. Pada kesempatan tersebut dibacakan
      PIAGAM PALANGKA RAYA.

     
     
      Tanggal 17 Agustus
      1959, Pembukaan Sekolah Menengah Atas Negeri Palangka Raya (sekarang SMU I
      Palangka Raya)

     
     
      Tanggal 8 September
      1959, kunjungan kedua Presiden Republik Indonesia di Palangka Raya.

     
     
      Tanggal 22 Desember
      1959, Pemindahan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari
      Banjarmasin ke Palangka Raya melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
      : 52/12/2206

     
     
      Tanggal 23 Desember
      1959, Pelantikan Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Kalimantan
      Tengah oleh Menteri Dalam Negeri. Sebelum itu, Tjilik Riwut adalah Pejabat
      Gubernur menggantikan RTA. Milono yang pindah ke Jawa Timur.

     
     
      Kantor PU seksi
      Pengairan dan Kantor Kecamatan Pahandut dibangun beserta perumahan pegawai
      sebanyak 20 (dua puluh buah).

     
     
      Jalan setapak dari
      Pahandut ke tempat pemancangan tiang pertama (Jl. S. Parman) dirintis
      untuk dapat dilewati oleh kendaraan. Masyarakat juga mulai bergotong
      royong untuk membuka dan membangun lapangan terbang Panarung (sekarang
      Bandara Tjilik Riwut).

     
     
      Kantor Gubernur mulai
      dibangun menghadap ke monumen pemancangan tiang pertama (sekarang kantor
      tersebut digunakan oleh DPRD Propinsi Kalimantan Tengah). Kantor-kantor
      yang lain juga mulai dikerjakan seperti Kantor PU (berdampingan dengan
      Kantor Gubernur), Kantor Kesehatan, Kantor Sosial, Kantor Agraria dan
      Kantor PPK.

     
     
      Rumah pegawai dalam
      proyek PCPR di daerah perkantoran pemerintah sudah selesai yaitu perumahan
      yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Jalan Sutanegara dan Jalan Gadjah
      Mada di dalam komplek Palangka Tengah.

     

     
     
      Tahun 1960

     
     
      Sejak 1 Januari 1960, Kota
      Palangka Raya secara resmi telah  berfungsi efektif sebagai Ibukota
      Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Tengah.

     
     
      Upacara Adat MANYANGGAR
      KOTA PALANGKA RAYA dilaksanakan tanggal 11 Mei 1960. Upacara ritual
      tradisional suku Dayak ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pembangunan
      Kota Palangka Raya dapat terhindar dari malapetaka.

     
     
      Tanggal 29 September 1960, dibuka secara resmi dan telah berfungsi hubungan komunikasi telepon,
      untuk memperlancar koordinasi antar instansi Pemerintah se Kota Palangka
      Raya.

     
     
      

     
     
      Tahun 1961

     
     
      Tanggal 1 Januari 1961,
      Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Tengah mengeluarkan Instruksi kepada
      seluruh Dinas/Jawatan/Instansi  jajaran Pemerintah Daerah Kalimantan
      Tengah  agar segera pindah ke Kota Palangka Raya.

     
     
      Tanggal 23 Januari 1961,
      Menteri Perhubungan Laut Ir Abdulmutalib meresmikan berfungsinya pelabuhan
      sungai yang diberi nama Pelabuhan RAMBANG di Kota Palangka Raya. Dengan
      demikian, lalu lintas keluar masuk Kota Palangka Raya semakin mudah karena
      sarana angkutan utama pada waktu itu melalui sungai.

         
          Peresmian pelabuhan ini makin
          memperlancar arus transportasi keluar masuk Kota Palangka Raya

  
      
      Tanggal 15 Pebruari 1961,
      Kepolisian Komisariat Kalimantan Tengah dinyatakan pindah dari Banjarmasin
      ke Palangka Raya.

     
     
      Tanggal 16 Juni 1961 di
      Palangka Raya berlangsung pembicaraan antara Pemerintah Daerah Kalimantan
      Tengah dengan pihak Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dalam hal ini
      Jawatan Tata Kota dan Daerah untuk membahas Pembangunan Kota Palangka Raya
      lebih lanjut. Hasil pembicaraan tersebut menyimpulkan bahwa pembangunan
      Kota Palangka Raya beralih menjadi Proyek Aktif di bawah  Jawatan
      Tata Kota dan Daerah Departemen PUT, tetapi tetap melanjutkan “PCPR”
      (Proyek Chusus Palangka Raya). Sebelumnya Pemerintah Daerah Kalimantan
      Tengah telah merampungkan Rencana Pendahuluan Pembangunan Kota Palangka
      Raya yang pelaksanaannya sampai akhir tahun 1960.

     
     
      Tanggal 8 Agustus 1961
      KODIM/Garnizoen Palangka Raya dibentuk

     
     
      Konperensi Pemerintah
      Daerah Kalimantan Tengah di Palangka Raya dilangsungkan 6 Desember 1961.

     
     
      

     
     
      Tahun 1962

     
     
      Tanggal 22 Juli 1962,
      Pembukaan Kantor Kejaksaan Pengadilan Negeri Palangka Raya di Palngka
      Raya.

     
     
      Akhir Bulan Nopember 1962,
      dilangsungkan Musyawarah Ekonomi dan Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah
      di Palangka Raya. Musyawarah tersebut dihadiri oleh para pengusaha dan
      eksportir.

      
      
      Tanggal 17 Desember 1962,
      Pembuatan Jalan Negara Palangka Raya – Tangkiling telah selesai
      dikerjakan. Pembangunan jalan tersebut dimulai dari dua arah yaitu dari
      Palangka Raya dan dari Tangkiling. Pekerjaan yang belum selesai dikerjakan
      adalah pembuatan saluran air (pengeringan), pembuatan jembatan dan
      pengaspalan.

     
     
      Sampai akhur tahun 1962,
      berbagai bangunan, gedung-gedung kantor pemerintah, rumah-rumah
      peribadatan, asrama-asrama dan lain-lain  telah selesai dibangun
      Jumlah berbagai bangunan yang sudah dibangun tersebut sebanyak
      kurang-lebih 500-buah.

     
     
      

      
       
     
      

     
     
      Tahun 1963

     
     
      Pada tanggal 17 s/d 21
      September 1963 di Palangka Raya   dilangsungkan Musyawarah Kerja
      Pemerintahan Daerah se Kalimantan Tengah.

     
     
      Bertepatan dengan
      peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 Nopember 1963, Menteri Perguruan
      Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) mengeluarkan surat keputusan tentang
      pendirian Universitas Negeri di Palangka Raya yang diberi nama Universitas
      Palangka Raya (UNPAR)

     
     
      Tanggal 11 Desember 1963, 
      Universitas Negeri Palangka Raya (UNPAR) satu-satunya universitas negeri
      di Propinsi Kalimantan Tengah dibuka oleh Menteri Perguruan Tinggi dan
      Ilmu Pengetahuan (Menteri PTIP) Prof Dr Ir Thoyib Hadiwidjaja. Universitas
      Palangka Raya meliputi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
      Fakultas Ekonomi, dan Fakultas  Pertanian dan Kehutanan. Salah
      seorang tokoh yang banyak berjasa bagi berdirinya universitas ini adalah
      Bapak Timang.

     
     
      Pada tanggal  16 s/d
      20 Desember 1963 di Palangka Raya diselenggarakan Musyawarah Sarjana
      Kalimantan Tengah yang pertama, dan  diikuti oleh
     
      ±
      200-orang peserta.

      

     
     
      Tahun 1964

     
     
      Pada bulan Pebruari 1964,
      Kedudukan dan Markas Komando Daerah Militer XI/Tambun Bungai (KODAM XI/TB)
      dipimpin Pangdam XI/TB Brigjen TNI Sabirin Muchtar dinyatakan pindah dari
      Sampit ke Palangka Raya.

     
     
      Kantor Bendahara Negara
      tanggal 1 April 1964 di buka di Palangka Raya, kantor tersebut sementara
      menempati salah satu ruangan pada Gedung Induk Kantor Gubernur Kepala
      Daerah Kalimantan Tengah. Dengan dibukanya KBN Palangka Raya tersebut,
      pembayaran gaji PNS/ABRI,   pembayaran biaya pembangunan dan
      sebagainya semakin lancar dan mudah.

     
     
      Tanggal 17 Mei 1964, di
      Palangka Raya, dilangsungkan Penyerahan Wewenang Pemerintahan Umum Pusat
      kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah oleh Menteri Dalam Negeri IPIK
      GANDAMANA sekaligus menyatakan Penghapusan Wilayah Kewedanaan di
      Kalimantan Tengah sebagai pelaksanaan  Undang-Undang Nomor 6 tahun
      1963 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3/MDN/1964.

      
      Penyerahan
      wewenang Pemerintahan Umum Pusat oleh Mendagri Ipik Gandamana
     

     
      kepada
      Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah yang diterima oleh Gubernur Tjilik
      Riwut

      
      
      
      Bertepatan dengan Hari
      Ulang Tahun Kodam XI Tambun Bungai pada tanggal 17 Juli 1964,
      dilangsungkan upacara peletakan batu pertama pembangunan Markas Kodam XI
      Tambun Bungai yang terletak di Km 2,5 Jalan Palangka Raya-Tangkiling
      (sekarang Jalan Tjilik Riwut). Upacara tersebut kemudian dilanjutkan
      dengan adat pesta MANYANGGAR selama 3 hari 3 malam.

     
     
      Dimulainya pembangunan dan
      pemasangan Studio RRI Palangka Raya pada tanggal 23 Juli 1964 dibawah
      pimpinan Ibrahim. Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Tengah mengintruksikan
      kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Kalimantan Tengah agar
      membantu kelancaran pelaksanaan pembangunan/pemasangan Studio RRI Palangka
      Raya, agar pada tanggal 17 Agustus 1964 sudah dapat berkumandang diudara.

     
     
      Siaran Percobaan Studio
      RRI Palangka Raya mulai dibuka tanggal 8 Agustus 1964 pada pukul 17.00 s/d
      20.00 WITA

     
     
      Pada tanggal 16 Agustus
      1964, Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Tengah Tjilik Riwut bersama PANTJA
      TUNGGAL Kalimantan Tengah meresmikan pembukaan Studio RRI Palangka Raya
      sekaligus pembukaan Siaran Perdana RRI Palangka Raya pada pukul 17.00 WIT
      dengan “tune pembukaan siaran” suara LAHAP oleh Gubernur Tjilik Riwut.

     
     
      Pada tanggal
      11 September 1964,
      Menteri Penerangan Republik Indonesia di Jakarta meresmikan pembukaan
      siaran RRI Studio Palangka Raya bertepatan dengan Hari Radio ke XIX.
      Secara bersamaan juga diresmikan RRI Studio Malang.

     
     
      

     
     
      Tahun
      1965

     
     
      Tanggal 6 Maret 1965,
      Rumah Sakit Umum Palangka Raya mendapat tenaga seorang dokter gigi dr Liem
      Ho King.

     
     
      Tanggal 7 April 1965, 
      masih dalam rangka lanjutan PCPR, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan
      Tengah Setyo Suparno, BRE melaporkan hasil melaksanakan tugas ke Jakarta,
      Pemerintah Pusat cq Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga menyetujui untuk 
      mengeluarkan otoritasi sebesar Rp. 93 juta untuk keperluan pembelian
      dan pemasangan tiang listrik di Palangka Raya, pembelian barang dan
      perkakas bagi  pelaksanaan pembangunan dalam bentuk 2 (dua) buah
      kendaraan roda empat jenis jeep, 2 (dua) buah kendaraan roda dua (sepeda
      motor), 2 (dua) buah mesin pompa air untuk instalasi Saluran Air Minum
      Palangka Raya dan 500 (lima ratus) zak semen serta alat untuk Saluran Air
      Minum Palangka Raya. Barang/alat-alat diangkut dengan kapal PT Labehu
      langsung ke Palangka Raya.

     
     
      Tanggal 27 April 1965,
      dibentuk Panitia Peresmian Kotapraja Palangka Raya dituangkan dalam Surat
      Keputusan Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Tengah Nomor 7/Pem.292-C-2-1.

     
     
      Minngu pertama bulan Mei,
      mesin pemecah batu (“pengunyah”  batu) Proyek Jalan Kalimantan
      (Projakal) di Tangkiling telah “bekerja” penuh, sehingga kegiatan
      pengaspalan Jalan Negara Palangka Raya – Tangkiling berjalan lebih
      lancar/cepat.

        
      Berbagai alat
      berat yang digunakan dalam proyek jalan kalimantan (projakal) beratnya
      medan membuat

     
      alat berat ini
      sangat penting untuk memperlancar pekerjaan

      
      Bulan Mei. Lanjutan
      pekerjaan pembuatan lapangan basket dan pekerjaan pemagaran keliling
      Stadion Sanaman Mantikei terus dipercepat pelaksanaannya, antara lain
      sebagai persiapan menghadapi peresmian Kotapraja Palangka Raya.

     
     
      Tanggal 27 Mei 1965, 
      Rombongan Anggota DPA-RI dipimpin oleh Ibu Emma Puradiredja tiba di
      Palangka Raya. Selain Palangka Raya, Tim DPA-RI juga mengunjungi Kuala
      Kurun dan Tewah, Kabupaten Administratif Gunung Mas serta Kuala Kapuas
      ibukota Kabupaten Kapuas. Dalam rombongan itu disertai Wartawan/Reporter
      RRI Pusat Jakarta, Wartawan LKBN ANTARA dan 6-orang Seniman/Artis Ibukota
      diantaranya Lilis Suryani dan Adi Mulya.

     
     
      Pada bulan Juni, baik
      Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kotapraja Administratif Palangka
      Raya melakukan berbagai persiapan menyambut peresmian Kotapraja Otonom
      Palangka Raya. Diantaranya adalah  pembangunan berbagai fasilitas yang
      akan dipergunakan  menjelang dan pada saat  peresmian Kotapraja Otonom
      Palangka Raya pada tanggal 17 Juni 1965.

     
     
      Tanggal 17 Juni 1965,
      peresmian Kotapraja Palangka Raya oleh Menteri Dalam Negeri R.I. Dr.
      Soemarno Sosroatmodjo yang dilanjutkan dengan Pawai keliling kota dan
      Pasar Malam selama 5 malam berturut-turut.

     
     
      DPRD-GR Kotapraja Palangka
      Raya diresmikan pada tanggal 23 Juli 1965 dan mulai proses penjaringan
      calon Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.

     
     
      Tanggal 7 Agustus 1965,
      Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Mayjen TNI D. Soeprayogi, meletakan batu
      pertama Pembanguan Gedung Induk Kesenian BALAI ANTANG berlokasi disebelah
      barat  Bundaran Besar/Muara Jalan Sukarno-Hatta. Lokasi pembangunan
      tersebut sekarang terletak di Komplek Badan Penelitian dan Pengembangan
      Propinsi Kalimantan Tengah. Namun rencana pembangunan gedung kesenian
      tersebut tidak dilanjutkan sampai sekarang.

     
     
      Tanggal 12 September 1965, pukul 10.00 WITA Menteri Urusan Veteran Mayjen TNI M. Sarbini meletakan
      batu pertama pembangunan Gedung LVRI Kalimantan Tengah, lokasi pinggir
      Selatan Jalan Sukarno-Hatta (sekarang Jalan Yos Sudarso). Kini lokasi itu
      ditempati/areal komplek Stasiun Relay TV-RI Palangka Raya.

     
     
      Menteri/Panglima Angkatan
      Darat Letjen TNI A. Yani memimpin Rombongan Komando Tertinggi (KOTI G.V)
      berkunjung ke Palangka Raya, pada tanggal 14 September 1965.

     
     
      Tanggal 18 September 1965, Janti Saconk dilantik sebagai Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka
      Raya yang pertama, oleh Gubernur Tjilik Riwut atas nama Menteri Dalam
      Negeri R.I.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar